Bangun Etos Kerja dengan PERTIWI

Selasa,01 Juli 2025 - 15:06:26 WIB
Dibaca: 23 kali

Anggota Dewan Pembina YPTA Surabaya, Drs. H. Djarot Saiful Hidayat, M.S. dalam Sosialisasi Nilai dan Budaya Kerja PERTIWI di Kampus Untag Surabaya (foto: Humas Untag Surabaya)

Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 (YPTA) Surabaya selalu berkomitmen dalam membangun karakter insan pendidikan yang berintegritas, profesional, serta memiliki kemampuan bersaing secara global. Sebagai bentuk dari komitmen ini YPTA Surabaya menggelar Sosialisasi Nilai dan Budaya Kerja berbasis PERTIWI. Dalam kegiatan yang diselenggarakan di Auditorium R. Soeparman Hadipranoto, Grha Wiyata lantai 9, Kampus Untag Surabaya (17/6) tersebut dihadiri langsung sekaligus memberihan arahan materi oleh anggota Dewan Pembina YPTA Surabaya, Drs. H. Djarot Saiful Hidayat, M.S. Selain itu, turut hadir pula oleh pimpinan YPTA, rektor beserta wakil rektor, pejabat struktural universitas, dosen, serta tenaga kependidikan di lingkungan Untag Surabaya.

Djarot dalam pemaparannya menyampaikan bahwa dalam membentuk insan YPTA yang memiliki karakter kuat, bermoral, dan adaptif terhadap perkembangan jaman harus berpedoman pada nilai-nilai PERTIWI, yakni Patriotisme, Etika Profesi, Ramah Lingkungan, Toleransi dan Trasparansi, Integritas, Wawasan Global, serta Inovatif. "Sehingga dalam hal ini insan YPTA Surabaya tidak hanya unggul secara akademik," ujarnya.

Djarot juga menuturkan bahwa jiwa patriotik semua insan YPTA Surabaya dilandasi oleh Pncasila, Bhineka Tunggal Ika, dan Undang-Undang Dasar 1945. "Sikap ini menunjukkan cinta, kesetiaan, rela berkorban bagi negara dan tanah air pada setiap insan di lingkungan YPTA, yang sekaligus menumbuhkan rasa kecintaan, kesetiaan, semangat berpartisipasi, mengutamakan kepentingan Lembaga di atas kepentingan pribadi serta memiliki rasa cinta pada lingkungan," ujar mantan Dekan FISIP Untag Surabaya ini.

Berdasarkan pada etika profesi, Djarot menegaskan bahwa setiap insan di lingkungan YPTA harus mampu memahami dan menjalankan prinsip etika, spiritualitas, dan intelektualitas serta nilai-nilai dan norma perilaku. "Hal inilah yang dapat mendorong integritas, profesionalisme, kejujuran, keadilan, dan tanggungjawab pribadi, baik dalam lingkungan internal maupun eksternal, serta mampu beradaptasi terhadap perkembangan teknologi dan selalu menjaga nama baik lembaga," tuturnya.

Bukan hanya itu, pria yang pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta ini juga menyampaikan bahwa setiap elemen yang ada di lingkungan YPTA memiliki komitmen dalam menjalankan praktik-praktik yang mendukung keberlanjutan lingkungan yang diwujudkan dalam bentuk eco campus and school sebagai dukungan terhadap Sustainable Development Goal. "Kita harus bisa menanamkan pentingnya menjaga lingkungan, dan tak kalah pentingnya juga menjaga lingkungan pergaulan sehari-hari agar tetap harmonis dan dinamis," tuturnya

Hal lain yang tak kalah penting adalah membangun kemampuan individu untuk menerima perbedaan, pandangan dan budaya orang lain tanpa diskriminasi dan prasangka dengan menciptakan lingkungan yang merangkul keberagaman budaya dan sosial, inklusif, empati serta menegakkan proses yang terbuka, jujur dan dapat diakses oleh semua pihak yang berguna dalam menguatkan kepercayaan dan akuntabilitas lembaga.

Selanjutnya, penguatan nilai integritas juga tidak lepas dari aspek penting yang harus dibangun. "Nilai ini membangun kepercayaan diri dan moralitas yang kuat. Integritas harus dibangun di segala aspek kehidupan operasional lembaga sehingga mampu membangun pondasi organisasi yang kokoh," tutur Djarot.

Proses pendidikan membekali lulusan untuk menjadi warga dunia yang sadar akan isu-isu global, dan siap berpartisipasi di dalamnya sehingga pemahaman yang mendalam tentang masalah, peristiwa, tren perkembangan dan dinamika yang mempengaruhi dunia secara keseluruhan, khususnya di bidang tridharma harus dibangun.

Pada akhirnya, insan YPTA harus mampu dan memiliki kesiapan untuk menciptakan atau mengembangkan sesuatu yang baru, orisinal, dan berbeda di mana lingkungan YPTA harus mampu membangun kreativitas dalam karya maupun proses sehingga menguatkan lembaga dalam persaingan global.

"Pada akhirnya, segala upaya bisa menempatkan Satuan Pendidikan YPTA tetap berakar kuat di kepribadian nasional namun dihormati masyarakat internasional. Keluarkan daya kreasi dan inovasi kita karena kalau kita punya cita-cita, punya impian, maka di dalam dirinya tumbuh semangat juang," pungkas Djarot.

Sejalan dengan hal tersebut, Ketua YPTA Surabaya, J. Subekti, S.H., M.M. menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian penting dalam upaya menguatkan seluruh elemen di lingkungan YPTA Surabaya di mana semua insan pendidikan harus berpedoman pada nilai yang sama agar dapat bergerak selaras dalam menghadapi tantangan dunia pendidikan yang semakin dinamis.

"Ini (penguatan budaya kerja) bukan sekedar formalitas kelembagaan, tapi menjadi kebutuhan mendasar agar seluruh unit di bawah YPTA Surabaya memiliki spirit yang sama dalam memberikan kontribusi terbaik bagi dunia pendidikan," ujarnya. (riz)


Untag Surabaya || SIM Akademik Untag Surabaya || Elearning Untag Surabaya