MELETAKKAN PERGURUAN TINGGI DI TENGAH-TENGAH MASYARAKAT
Rabu,25 Juni 2025 - 15:19:05 WIBDibaca: 10 kali

Bimbingan Teknis Peningkatan Kualitas Penulisan Proposal Program Kosabangsa dan Sosialisasi Program Mahasiswa Berdampak: Pemberdayaan Masyarakat oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Tahun 2025 di Kampus Untag Surabaya (Foto: Humas Untag Surabaya)
Kebijakan strategis melalui Program Kosabangsa yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) menegaskan peran perguruan tinggi sebagai agen tarnsformasi sosial di mana perguruan tinggi tidak sekedar menghasilkan teknologi tinggi tapi juga memastikan teknologi itu hadir di tempat yang paling membutuhkan. Hal inilah yang ditekankan pada kegiatan Bimbingan Teknis Peningkatan Kualitas Penulisan Proposal Program Kosabangsa dan Sosialisasi Program Mahasiswa Berdampak: Pemberdayaan Masyarakat oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Tahun 2025 yang diselenggarakan di Kampus Untag Surabaya (3/6).
Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM), Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan (Dirjen Risbang) Kemdikti Saintek, Prof. apt. I Ketut Adnyana, M.Si., Ph.D, dalam sambutannya secara daring menyatakan bahwa Bimtek Penulisan Proposal Program Kosabangsa dan Sosialisasi Program Mahasiswa Berdampak bukan hanya merupakan kegiatan yang bersifat teknis tapi juga sangat strategis di mana Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan jumlah perguruan tinggi terbanyak di Indonesia sehingga keterlibatan dosen dan mahasiswa dalam meproduksi proposal-proposal penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berkualitas juga tinggi.
"Selain itu, sebagai pusat pendidikan dan inovasi Surabaya memiliki infrastruktur dan jejaring yang kuat dan mapan dapat menjadi faktor pendukung agar output dari kegiatan ini dapat lebih cepat terlihat baik dari sisi peningkatan kapasitas perguruan tinggi maupun dari segi dampak program terhadap masyarakat." tuturnya.
Ketut juga menyampaikan bahwa Dengan melibatkan aktor-aktor kunci dalam wilayah dengan konsentrasi pendidikan tinggi yang baik kegiatan ini diharapkan mampu menjadi katalisator perbaikan kualitas proposal. Kunci dari kegiatan ini adalah perbaikan kualitas proposal dan penguatan jejaring antar perguruan tinggi. "Dikti Saintek Berdampak adalah ajakan untuk meletakkan riset, pengabdian, dan mahasiswa langsung di tengah-tengah kehidupan masyarakat, di mana harus ada peningkatan kontribusi nyata kampus terhadap pembangunan daerah melalui riset dan pengabdian yang lebih berdampak." ujar Ketut.
Program Kosabangsa ini menjembatani hasil riset kampus dengan kebutuhan nyata masyarakat dan melalui Program Mahasiswa Berdampak mahasiswa disiapkan sebagai subyek perubahan, pemikir, pembimbing, dan penggerak akar dari realita sosial. Kegiatan ini menjadi titik awal penting di mana tidak hanya membahas tentang format dan struktur proposal tapi lebih dari itu, melalui kegiatan ini kita bisa melihat bagaimana kampus bisa menyatu dengan masyarakat dan bagaimana mahasiswa menyuarakan pengetahuan yang membebaskan sehingga kegiatan ini diharapkan dapat menunjukkan kerja kolaboratif antar perguruan tinggi, BEM, dosen, dan masyarakat bisa menjadi solusi yang kontekstual dan berkelanjutan.
"Program Kosabangsa ini menjembatani hasil riset kampus dengan kebutuhan nyata masyarakat dan melalui Program Mahasiswa Berdampak mahasiswa disiapkan sebagai subyek perubahan, pemikir, pembimbing, dan penggerak akar dari realita sosial. Kegiatan ini menjadi titik awal penting di mana tidak hanya membahas tentang format dan struktur proposal tapi lebih dari itu, melalui kegiatan ini kita bisa melihat bagaimana kampus bisa menyatu dengan masyarakat dan bagaimana mahasiswa menyuarakan pengetahuan yang membebaskan dan diharapkan dapat menunjukkan kerja kolaboratif antar perguruan tinggi, BEM, dosen, dan masyarakat bisa menjadi solusi yang kontekstual dan berkelanjutan." ujarnya.
Hal serupa juga diutarakan oleh Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan DPPM, Dr. Fauzan Adziman, S.T., M.Eng., Ph.D, yang menyatakan bahwa terdapat 2 hal penting yang harus diperhatikan melalui kegiatan ini. "Pertama, baik peserta Kosabangsa dan mahasiswa betul-betul bisa melihat dan mengidentifikasi dengan baik masalah yang ada di masyarakat sehingga pada saat penyusunan proposal dapat menyertakan permasalahan-permasalahan yang ingin dipecahkan. Kedua, program ini diharapkan dapat membangun interaksi antara mahasiswa dengan masyarakat melalui riset dan pengembangan tentunya dengan terlibat aktif dalam prosesnya." tuturnya.
Rektor Untag Surabaya, Prof. Dr. Mulyanto Nugroho, M.M., CMA., CPA, juga menyampaikan harapannya pada program Kosabangsa dan Mahasiswa Berdampak ini. "Kami berharap dengan adanya bimtek ini dapat memotivasi mahasiswa untuk bisa menghasilkan karya-karya menarik yang berdampak positif bagi masyarakat dan tentunya bagi lembaga." ujarnya.
Selain dihadiri oleh perwakilan BEM dari perguruan tinggi yang tersebar di Jawa Timur, dalam kegiatan yang diprakarsai oleh DPPM Dirjen Risbang Kemendikti Saintek yang bekerjasama dengan Untag Surabaya tersebut juga dihadiri oleh empat Reviewer Pengabdian kepada Masyarakat DPPM, yaitu Prof. Dr. Ir. Ketut Widnyana, M.Si, Prof. Dr. Okid Parama Astirin, M.S, Prof. Dr. Ir. Yohana Sutiknyawati Kusuma Dewi, M.P, dan Prof. Dr. Isti Hidayah, M.Pd. Selain itu, hadir pula Koordinator Pengabdian kepada Masyarakat DPPM, Luthfi Ilham Ramdhani, S.Sos, Tenaga Ahli Staf Khusus Menteri Bidang Tata Kelola Lembaga Kemendikti Saintek, Fidela Marwa Huwaida, S.T, dan Ketua LPPM Untag Surabaya, Aris Heri Andriawan S.T., M.T. (riz)
Untag Surabaya || SIM Akademik Untag Surabaya || Elearning Untag Surabaya