PERKUAT PERAN MAHASISWA SEBAGAI AGEN PERUBAHAN SOSIAL

Rabu,25 Juni 2025 - 15:15:21 WIB
Dibaca: 10 kali

Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah VII Jawa Timur, Prof. Dr. Dyah Sawitri, S.E., M.M. (Foto: Humas Untag Surabaya)

Kolaborasi mahasiswa melalui Program Mahasiswa Berdampak menjadi harapan nyata untuk membentuk SDM unggul Indonesia Emas dapat diwujudkan. Mahasiswa adalah aset yang sangat strategis bagi bangsa, melalui mahasiswa harapan besar agent of change dapat dilakukan. Indonesia unggul di mata dunia karena memiliki mahasiswa yang berkualitas, mahasiswa yang bermutu melalui riset atau kolaborasi yang dilakukan sehingga Program Mahasiswa Berdampak pemberdayaan masyarakat oleh BEM merupakan trobosan Kemendikti Saintek yang memperkuat posisi mahasiswa sebagai pelaku utama pembangunan sosial. Program ini memberikan ruang strategis bagi generasi muda untuk berkontribusi langsung pada pemecahan persoalan-persoalan yang riil di masyarakat sehingga ini benar-benar memberikan value kepada mahasiswa untuk melakukan sesuatu yang benar-benar berdampak dan memiliki multiplayer effect untuk masyarakat, bangsa dan negara.

Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah VII, Prof. Dr. Dyah Sawitri, S.E., M.M, dalam sambutannya pada Bimbingan Teknis Peningkatan Kualitas Penulisan Proposal Program Kosabangsa dan Sosialisasi Program Mahasiswa Berdampak: Pemberdayaan Masyarakat oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Tahun 2025 yang diselenggarakan di Kampus Untag Surabaya (3/6). Menurutnya, kegiatan ini sangat penting karena ini merupakan upaya Kemendikti Saintek melalui DPPM dalam mendukung implementasi kebijakan Kemendikti Saintek Berdampak. 

"Kalau kemarin kita berbicara Kampus Merdeka, maka sekarang kita harus berubah untuk menjadi Kampus Berdampak dan ini merupakan komitmen kita bersama-sama untuk mengimplementasikan serta mewujudkan Asta Cita yang ke-4 Presiden Republik Indonesia." ujarnya.

Kebijakan dari Kemendikti Saintek Berdampak tersebut menekankan pada peran strategis perguruan tinggi dalam pemberdayaan masyarakat berbasis riset dan teknologi sehingga membuka peluang bagi hasil riset-riset dari Kosabangsa sebagai sebuah hilirisasi. Seperti diketahui, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Brian Yuliarto, Ph.D, pada tanggal 14 Mei 2025 lalu telah meluncurkan program-program yang didanai oleh pemerintah untuk mendorong dan menguatkan peran perguruan tinggi dalam pemberdayaan masyarakat, sehingga Program Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat (Kosabangsa) adalah program yang menjembatani kolaborasi, pengembangan, dan penerapan teknologi dan inovasi yang dihasilkan oleh perguruan tinggi agar berdampak nyata bagi masyarakat khususnya pada wilayah daerah tertinggal, rawan bencana, dan prioritas kemiskinan ekstrim melalui kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah, dunia industri, dan juga masyarakat. 

"Diharapkan hasil-hasil riset inovasi di kampus tidak berhenti pada jurnal-jurnal ilmiah saja tapi yang benar-benar dapat diaplikasikan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat. Ini merupakan catatan bagi perguruan tinggi untuk mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan tinggi yang berdampak." tutur Dyah.

Selanjutnya, untuk Program Mahasiswa Berdampak, pemberdayaan masyarakat oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) memiliki tujuan untuk memperkuat peran mahasiswa sebagai agen perubahan sosial. Program ini melibatkan BEM sebagai penggerak utama dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat dan memberikan ruang bagi mahasiswa untuk berkontribusi langsung dalam pemecahan masalah sosial melalui semangat kolaborasi dan pemberdayaan program mahasiswa.

"LLDIKTI VII sangat mendukung program-program kementerian untuk mendapatkan SDM unggul. Tentunya hal ini juga harus didukung oleh mahasiswa dalam menumbuhkan karakter yang kuat, harus punya kemauan, kekuatan, respon dalam menjalankan proses pembelajaran yang aktual." pungkasnya. (riz)


Untag Surabaya || SIM Akademik Untag Surabaya || Elearning Untag Surabaya