Perlunya Memahami Pola Komunikasi Pariwisata untuk Mempromosikan Pariwisata Berbasis Lokal

Minggu,12 Maret 2023 - 22:46:42 WIB
Dibaca: 158 kali

Dr. Merry Fridha, M.Si (Dok: Rizqi)

Pariwisata merupakan industri yang berkembang pesat dan menjadi penyumbang devisa terbesar kedua setelah sawit pada tahun 2022. Capaian tersebut menunjukkan bahwa sektor pariwisata menyumbang US$4,26 miliar pada 2022. Nilai tersebut telah melonjak hingga 769,39% dibandingkan pada tahun sebelumnya. Pesatnya perkembangan pariwisata di Indonesia saat ini tidak dapat dilepaskan dari pembangunan masyarakat lokal dan pembangunan fasilitas pendukungnya.

Menurut Dr. Merry Fridha, M.Si,  salah satu dosen di Prodi Magister Ilmu Komunikasi FISIP Untag Surabaya menyatakan bahwa salah satu faktor keberhasilan pengembangan sebuah destinasi wisata adalah komunikasi. Melalui pemahaman pola komunikasi pariwisata akan terjalin sinergitas antara stakeholder terkait seperti mayarakat, wisatawan dan dinas internal terkait sehingga bersama-sama dapat mewujudkan pariwisata yang mendunia.

“Untuk itu perlu dilakukan komunikasi intensif dengan masyarakat untuk memberikan kesadaran dan pemahaman akan pentingnya sektor wisata,” ujar Merry.

Alumnus program Doktor Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran ini juga mengungkapkan bahwa peluang keterkenalan suatu destinasi wisata akan terbuka semakin lebar dan dikenal oleh masyarakat luas bila ada pola komunikasi yang baik.

Demi mencapai target devisa dari sektor pariwisata sebesar US$5,95 miliar pada 2023 ini maka diperlukan berbagai strategi yang dapat dilakukan dalam waktu dekat seperti pengembangan desa wisata, membina Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), dan mengembangkan partisipasi masyarakat pada daerah destinasi wisata yang melibatkan stakeholder pemerintah dan akademisi melalui pengabdian masyarakat.

“Ya, saya fikir sinergitas antar berbagai stakeholder terkait harus digalakkkan. Selain itu, sebaiknya pemerintah harus mengembangkan komunikasi yang lebih kreatif, terintegrasi dan berkelanjutan dalam melakukan pembinaan dan menyesuaikan pada aspirasi masyarakat setempat”. pungkasnya. (Mer/Riz)


Untag Surabaya || SIM Akademik Untag Surabaya || Elearning Untag Surabaya